4 Pilar Gizi Anak Sekolah Kemenkes

Gizi Anak Sekolah Kemenkes | Kebiasaan makan merupakan perilaku kunci yang memengaruhi status gizi seseorang. Kuantitas dan kualitas makanan serta minuman yang dikonsumsi akan memengaruhi asupan gizi, yang pada gilirannya akan berdampak pada kesehatan individu dan juga masyarakat secara keseluruhan.

Gizi yang baik membantu menjaga berat badan ideal, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi, meningkatkan produktivitas kerja, dan mengurangi risiko terkena penyakit kronis serta kematian dini.

Untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyakit kronis serta tidak menular yang berhubungan dengan gizi, diperlukan perbaikan dalam pola makan masyarakat menuju konsumsi gizi yang seimbang. Kondisi gizi yang baik dapat meningkatkan kesehatan baik individu maupun masyarakat secara keseluruhan.

Lebih dari separuh dari keseluruhan kematian di Indonesia disebabkan oleh penyakit tidak menular.

Gizi Anak Sekolah Kemenkes

  1. Gizi Seimbang

Nutrisi yang Seimbang adalah pola makan harian yang menyediakan berbagai macam zat gizi dalam jumlah dan jenis yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Hal ini mencakup prinsip keanekaragaman dalam memilih jenis makanan, memperhatikan tingkat aktivitas fisik, menjalani gaya hidup yang bersih, serta secara rutin memantau berat badan untuk menjaga agar tetap normal dan mencegah masalah gizi.

  1. 4 Pilar Gizi Seimbang

4 Pilar ini menggantikan slogan “4 Sehat 5 Sempurna” yang telah diperkenalkan sejak 1952, karena tidak lagi relevan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang gizi, serta perubahan masalah dan tantangan yang dihadapi.

Dipercayai bahwa dengan menerapkan Pedoman Gizi Seimbang dengan benar, semua masalah gizi dapat diatasi.

Empat Pilar ini meliputi:

  1. Konsumsi Ragam Makanan

Tidak ada satu jenis makanan pun yang dapat menyediakan semua zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga kesehatan dan pertumbuhannya, kecuali Air Susu Ibu (ASI) bagi bayi yang baru lahir hingga usia 6 bulan.

Sebagai contoh, nasi merupakan sumber utama kalori tetapi rendah akan vitamin dan mineral; sayuran dan buah-buahan umumnya kaya akan vitamin, mineral, dan serat namun rendah kalori dan protein; sementara ikan merupakan sumber utama protein namun memiliki sedikit kalori.

Namun, apakah cukup hanya mengonsumsi beragam makanan tanpa memperhatikan jumlah dan proporsinya? Tentu saja tidak. Dalam prinsip ini, keberagaman tidak hanya mencakup variasi jenis makanan tetapi juga proporsi makanan yang seimbang, dikonsumsi dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan, dan secara teratur.

Anjuran pola makan dalam beberapa dekade terakhir telah mempertimbangkan proporsi setiap kelompok makanan sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Begitu juga, konsumsi makanan yang mengandung gula, garam, dan lemak, yang dapat meningkatkan risiko penyakit tidak menular, disarankan untuk dikurangi. Belakangan ini, asupan air yang memadai juga telah diakui sebagai bagian dari pola makan yang seimbang karena pentingnya dalam metabolisme tubuh dan pencegahan dehidrasi.

  1. Gaya hidup yang bersih

Penyakit infeksi merupakan faktor penting yang secara langsung memengaruhi status gizi seseorang, terutama anak-anak. Seseorang yang terkena penyakit infeksi cenderung mengalami penurunan nafsu makan, sehingga asupan zat gizi ke tubuhnya berkurang baik dari segi jumlah maupun jenis.

Sebaliknya, saat terjadi infeksi, tubuh membutuhkan lebih banyak zat gizi untuk mengatasi peningkatan metabolisme, terutama jika terjadi demam. Pada kasus penyakit diare, kehilangan zat gizi dan cairan secara langsung dapat memperburuk kondisi seseorang.

Sebaliknya, seseorang yang mengalami kekurangan gizi memiliki risiko yang lebih tinggi terkena penyakit infeksi karena daya tahan tubuhnya menurun, sehingga memudahkan kuman penyakit untuk masuk dan berkembang. Kedua hal ini menunjukkan adanya hubungan timbal balik antara kekurangan gizi dan penyakit infeksi.

  1. Melakukan kegiatan fisik

Kegiatan fisik membutuhkan energi dan juga membantu memperlancar sistem metabolisme tubuh, termasuk metabolisme zat gizi.

Oleh karena itu, aktivitas fisik berperan penting dalam menjaga keseimbangan antara zat gizi yang digunakan dan yang diserap oleh tubuh.

  1. Melakukan pemantauan berat badan secara teratur untuk menjaga berat badan normal

Bagi orang dewasa, salah satu tanda bahwa tubuh telah mencapai keseimbangan zat gizi adalah ketika berat badan sesuai dengan tinggi badan, yang dikenal dengan Indeks Masa Tubuh (IMT). Oleh karena itu, pemantauan berat badan yang normal menjadi penting dalam pola hidup dengan gizi seimbang.

Hal ini bertujuan untuk mencegah deviasi berat badan dari berat badan normal, dan jika terjadi deviasi, langkah-langkah pencegahan dan penanganan dapat segera dilakukan.

Gizi Seimbang Anak Sekolah

  • Mulailah kebiasaan makan 3 kali sehari (pagi, siang, dan malam) bersama keluarga.
  • Utamakan asupan ikan dan protein dari sumber lainnya.
  • Tingkatkan konsumsi sayuran dan perbanyak makan buah-buahan.
  • Selalu bawa bekal makanan dan minum air putih dari rumah.
  • Kurangi konsumsi makanan cepat saji, camilan manis, asin, dan berlemak.
  • Sisihkan waktu untuk menyikat gigi minimal dua kali sehari, setelah makan pagi dan sebelum tidur.
  • Hindari kebiasaan merokok.