10 Ciri ciri Anak Gizi Buruk, Kenali Agar Cepat Tertangani

Ciri ciri Anak Gizi Buruk | Setiap orang tua tentu menginginkan agar anak-anak mereka tumbuh dan berkembang dengan baik sesuai usia, dengan memperoleh asupan nutrisi dan gizi yang seimbang. Selain menyediakan makanan bergizi, Sahabat Hermina juga perlu memahami kebutuhan gizi harian anak.

Namun, sayangnya tidak semua anak mendapatkan asupan nutrisi dan gizi yang cukup. Kurangnya pemahaman orang tua tentang kebutuhan gizi anak, faktor ekonomi, dan kepemilahan anak terhadap makanan bisa menjadi penyebab utama kurangnya asupan nutrisi dan gizi pada anak.

Kekurangan nutrisi dan gizi pada anak dapat menyebabkan timbulnya kondisi gizi buruk atau malnutrisi. Gizi buruk ditandai dengan tinggi dan berat badan anak yang jauh di bawah rata-rata yang dapat diukur dengan menggunakan Grafik Pertumbuhan Anak (GPA).

Selain dari pengukuran berat dan tinggi badan, pemeriksaan klinis gizi buruk pada anak dan balita juga melibatkan pengukuran lingkar kepala dan lingkar lengan atas (LILA).

Ciri ciri Anak Gizi Buruk

Tanda-tanda gizi buruk pada anak meliputi:

1. Berat badan dan tinggi badan anak di bawah rata-rata normal untuk usianya

Berikut adalah rentang berat badan ideal untuk balita laki-laki dan perempuan berdasarkan usia mereka:

Laki-laki:

– 1 tahun: 7,7–12 kg

– 1 tahun, 6 bulan: 8,8–13,7 kg

– 2 tahun: 9,7–15,3 kg

– 2 tahun, 6 bulan: 10,5–16,9 kg

– 3 tahun: 11,3–18,3 kg

– 3 tahun, 6 bulan: 12–19,7 kg

– 4 tahun: 12,7–21,2 kg

– 4 tahun, 6 bulan: 13,4–22,7 kg

– 5 tahun: 14,1–24,2 kg

Perempuan:

– 1 tahun: 7–11,5 kg

– 1 tahun, 6 bulan: 8,1–13,2 kg

– 2 tahun: 9–14,8 kg

– 2 tahun, 6 bulan: 10–16,5 kg

– 3 tahun: 10,8–18,1 kg

– 3 tahun, 6 bulan: 11,6–19,8 kg

– 4 tahun: 12,3–21,5kg

– 4 tahun, 6 bulan: 13–23,2 kg

– 5 tahun: 13,7–24,9 kg

2. Anak mudah lelah, terlihat lesu, dan kurang bergairah dalam bermain

Penyebab sindrom kelelahan kronis yang menyebabkan anak sering merasa lelah masih belum diketahui dengan pasti.

Namun, beberapa penelitian telah menyiratkan bahwa kondisi ini dapat berhubungan dengan berbagai faktor, termasuk lingkungan, kurangnya asupan gizi, faktor genetik, usia, gangguan psikologis seperti stres atau depresi, serta kondisi medis tertentu seperti anemia atau tekanan darah rendah.

3. Ciri ciri Anak Gizi Buruk: Sering rewel dan sulit dihibur

Ketika merasa kesakitan, bayi seringkali menangis tanpa henti atau terlihat rewel. Namun, ada gejala lain yang dapat menjadi indikasi kemungkinan adanya penyakit pada bayi, seperti demam, bayi terlihat lesu dan pucat, serta kaki dan tangan yang terasa dingin.

4. Ciri ciri Anak Gizi Buruk: Kehilangan nafsu makan

Kurangnya nafsu makan pada anak maupun orang dewasa bisa disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti stres, kekurangan gizi, kecemasan, efek samping obat, kurangnya daya tarik rasa atau tampilan makanan, atau adanya kondisi medis tertentu.

Pendekatan untuk mengatasinya perlu disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya.

5. Pertumbuhan anak yang terlambat

Gagal tumbuh secara klinis didefinisikan sebagai ketika seorang anak mengalami salah satu dari kondisi berikut: berat badan sesuai usianya berada di bawah persentil ke-5 pada grafik pertumbuhan anak, atau terjadi penurunan berat badan sesuai usia sebanyak dua kali lipat dari garis persentil utama pada grafik pertumbuhan.

6. Kulit dan rambut yang kering, serta masalah rambut rontok

Kekurangan zat gizi mikro pada bayi merupakan penyebab utama dari kondisi ini, dimana kekurangan vitamin D menjadi penyebab utama. Selain itu, kekurangan vitamin H, zinc, zat besi, vitamin C, dan kalsium juga dapat menyebabkan rambut rontok.

7. Ciri ciri Anak Gizi Buruk: Mata dan pipi yang terlihat cekung

Kekurangan vitamin C, vitamin K, dan zat besi dapat menyebabkan mata terlihat cekung. Sebagaimana dilaporkan oleh SM Journal of Nutrition and Metabolism, mata yang “kosong” merupakan salah satu gejala kurang gizi.

8. Rentan terhadap penyakit dan kesulitan dalam pemulihan

Sistem kekebalan tubuh pada balita belum sepenuhnya kuat untuk melawan serangan virus atau kuman dari lingkungan eksternal. Seiring bertambahnya usia anak, sistem kekebalan tubuh menjadi lebih baik sehingga tubuh lebih mampu melindungi diri dari ancaman penyakit dan frekuensi sakit pun menurun.

9. Luka sulit sembuh

Kolagen merupakan salah satu zat yang memiliki peran penting dalam proses penyembuhan luka. Namun, kekurangan vitamin C dapat menghambat produksi kolagen dalam tubuh, sehingga menyebabkan luka sulit sembuh dan menjadi lebih rentan terhadap infeksi.

10. Kurang fokus Belajar

Penyebabnya bervariasi, mulai dari kurang motivasi, ketidakminatan terhadap materi pembelajaran, kurangnya nutrisi yang menghambat konsentrasi, hingga kondisi medis seperti autisme, keterbelakangan mental, keterlambatan perkembangan, dan gangguan ADHD.

Keterbatasan dalam fokus atau kurangnya perhatian terhadap lingkungan sekitarnya, yang membuatnya sulit dalam mengikuti pelajaran.