5 Status Gizi Anak Normal, Kenali Ciri-Cirinya

Detailsguru.com | Status Gizi Anak Normal | Pertumbuhan dan perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah asupan gizi.

Kekurangan gizi selama 1000 hari pertama kehidupan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti stunting (tubuh pendek) dan wasting (tubuh terlalu kurus).

Menyadari pentingnya asupan gizi bagi perkembangan anak, pemerintah mengambil langkah-langkah untuk memastikan anak-anak mendapatkan gizi yang cukup.

Program-program seperti posyandu dan pemberian makanan tambahan mencerminkan perhatian pemerintah terhadap masalah gizi anak.

Namun, sebagai orang tua, kita juga harus berperan aktif dalam memastikan kebutuhan gizi anak terpenuhi untuk mendukung pertumbuhannya yang optimal.

Salah satu langkah yang dapat diambil adalah dengan mengetahui status gizi anak dan menyesuaikan asupan makanannya.

 Status Gizi Anak Normal                  

Grafik yang digunakan untuk mengukur status gizi anak usia di bawah 5 tahun adalah grafik WHO 2006 (cut-off z score).

Penggunaan grafik WHO 2006 dibedakan berdasarkan jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan:

1. Berat badan berdasarkan umur (BB/U)

Penggunaan indicator ini umumnya dilakukan pada anak usia 0-60 bulan, cara ini efektif mengetahui secara pasti perkembangan anak secara fisik, apakah perkembangannya berlebih, normal, atau bahkan kurang.

Namun, indikator ini biasanya tidak dapat digunakan jika umur anak tidak diketahui secara pasti.

Status gizi anak berdasarkan BB/U adalah sebagai berikut:

  • – Berat badan normal: -2 SD sampai +1 SD
  • – Berat badan kurang: -3 SD sampai <-2 SD
  • – Berat badan sangat kurang: <-3 SD
  • – Risiko berat badan lebih: >+1 SD

Anak yang tergolong ke dalam risiko berat badan lebih mungkin memiliki masalah pertumbuhan.

Menurut situs Kementerian Kesehatan RI, berikut adalah rata-rata berat badan ideal anak:

  • 0-6 bulan: 3,3-7,9 kg.
  • 7-11 bulan: 8,3-9,4 kg.
  • 1-3 tahun: 9,9-14,3 kg.
  • 4-6 tahun: 14,5-19 kg.
  • 7-12 tahun: 27-36 kg.
  • 13-18 tahun: 46-50 kg

2. Status gizi tinggi badan berdasarkan umur anak (TB/U)

Penggunaan indicator yang satu ini juga umumnya pada usia 0-60 bulan, hal itu karena sangat mudah mengetahui perbandingan tinggi badan anak berdasarkan usianya.  Penilaian TB/U digunakan untuk mengidentifikasi penyebab jika anak memiliki tubuh pendek.

Namun, indikator TB/U hanya bisa digunakan bagi anak usia 2-18 tahun dengan posisi berdiri.

Jika anak berusia di atas 2 tahun diukur tinggi badannya dengan cara berbaring, nilai TB harus dikurangi 0,7 sentimeter (cm).

Status gizi anak berdasarkan TB/U adalah sebagai berikut:

  • – Tinggi: >+3 SD
  • – Tinggi badan normal: -2 SD sampai +3 SD
  • – Pendek (stunting): -3 SD sampai <-2 SD
  • – Sangat pendek (severe stunting): <-3 SD

Ukuran ini mencerminkan pertumbuhan massa tulang yang dipengaruhi oleh asupan gizi.

Oleh karena itu, tinggi badan atau panjang badan digunakan sebagai parameter antropometri untuk menggambarkan pertumbuhan linier.

Menurut situs Kementerian Kesehatan RI, berikut adalah rata-rata tinggi badan anak:

  • 0-6 bulan: 49,9-67,6 cm.
  • 7-11 bulan: 69,2-74,5 cm.
  • 1-3 tahun: 75,7-96,1 cm.
  • 4-6 tahun: 96,7-112 cm.
  • 7-12 tahun: 130-145 cm.
  • 13-18 tahun: 158-165 cm.

3. Berat badan berdasarkan tinggi badan (BB/TB)

Indikator ini digunakan untuk anak usia 0-60 bulan, dengan tujuan untuk mengukur berat badan sesuai dengan tinggi badan anak.

Pengukuran ini umumnya digunakan untuk mengelompokkan status gizi anak.

Berdasarkan BB/TB, Status gizi anak adalah sebagai berikut:

  • – Gizi buruk (severely wasted): <-3 SD
  • – Gizi kurang (wasted): -3 SD sampai <-2 SD
  • – Gizi baik (normal): -2 SD sampai +1 SD
  • – Risiko gizi lebih: >+1 SD sampai +2 SD
  • – Gizi lebih (overweight): >+2 SD sampai +3 SD
  • – Obesitas: >+3 SD

4. Mengukur status gizi anak usia 5-18 tahun

Pengukuran status gizi anak usia di atas 5 tahun dapat menggunakan pedoman CDC 2000 (ukuran persentil). Persentil digunakan untuk menggambarkan nilai IMT anak.

Indeks massa tubuh (IMT) digunakan pada usia ini karena anak-anak mengalami pertambahan tinggi dan berat badan yang berbeda-beda meskipun usianya sama.

Oleh karena itu, perbandingan tinggi dan berat badan anak dilihat berdasarkan usianya.

Kelompok nilai IMT anak usia 5 tahun adalah sebagai berikut:

  • – Gizi kurang (thinness): -3 SD sampai <-2 SD
  • – Gizi baik (normal): -2 SD sampai +1 SD
  • – Gizi lebih (overweight): +1 SD sampai +2 SD
  • – Obesitas: >+2 SD

5. Lingkar Kepala

Lingkar kepala juga dapat digunakan sebagai indikator status gizi pada anak. Ukuran pertumbuhan lingkar kepala menunjukkan perkembangan otak, meskipun tidak sepenuhnya mencerminkan volume otak.

Pengukuran lingkar kepala adalah tolak ukur terbaik untuk menilai perkembangan saraf anak serta pertumbuhan global otak dan struktur internalnya.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), ukuran ideal lingkar kepala bayi laki-laki yang baru lahir adalah 36 cm, dan pada usia 3 bulan menjadi 41 cm.

Sementara itu, ukuran ideal lingkar kepala bayi perempuan yang baru lahir adalah 35 cm, dan bertambah menjadi 40 cm pada usia 3 bulan.

Pada usia 4-6 bulan, lingkar kepala akan bertambah sekitar 1 cm per bulan, dan pada usia 6-12 bulan, pertambahannya sekitar 0,5 cm per bulan.

Cara mengukur lingkar kepala dilakukan dengan melingkarkan pita pengukur melalui bagian paling menonjol di bagian belakang kepala (protuberantia occipitalis) dan dahi (glabella).