3 Peran Orang tua Terhadap Gizi Anak, Orang Tua Wajib Tahu !           

Detailsguru.com | Peran Orang tua Terhadap Gizi Anak | Memastikan asupan gizi seimbang bagi anak usia dini sangat penting untuk pertumbuhannya yang sehat, cerdas, dan aktif. Untuk mencapainya, peran aktif orang tua dalam keluarga sangat diperlukan.

Salah satu peran orang tua dalam mendukung tumbuh kembang anak adalah dengan selalu menyiapkan dan memenuhi kebutuhan gizi anak sesuai dengan tahapan usianya. Faktor yang memperkuat dalam pembentukan perilaku anak, termasuk perilaku gizi, adalah keluarga.

Keluarga berperan dalam promosi kesehatan terkait pengenalan dan penyediaan makanan bergizi, praktik kesehatan, serta sebagai teladan bagi semua anggota keluarga.

Peran Orang tua Terhadap Gizi Anak

1. Peran Orang Tua sebagai Pendidik

Orang tua anak usia 4-5 tahun berperan dalam pengenalan gizi seimbang selama di rumah.

Orang tua memberikan pengenalan bahan-bahan makanan serta sumber gizi dari masing-masing bahan dengan melibatkan anak secara langsung dalam proses pemilihan bahan makanan.

Orang tua mengajak anak ke warung atau pasar saat berbelanja dan melibatkan anak dalam proses pengolahan bahan makanan yang dipilih.

Untuk pengenalan bahan makanan selama di rumah, setiap pagi anda bisa mengajak anak pergi ke pasar untuk membeli bahan-bahan makanan yang akan dimasak.

Anda juga bisa melibatkan anak untuk memilih bahan makanan yang anak sukai untuk menu hari itu. Ketika memasak, anda juga bisa melibatkan anak meskipun hanya sekedar untuk mengambil bahan makanan atau memotong bahan makanan yang bertekstur lunak.”

Orang tua anak usia 4-5 tahun juga perlu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat sebagai kebiasaan di rumah.

Ada beberapa perilaku hidup bersih dan sehat yang diterapkan oleh orang tua selama di rumah, Antara lain selalu mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir sebelum makan, setelah makan, dan setelah dari kamar mandi.

Anda juga bisa melatih anak membuang sampah di tempat sampah; menutup makanan agar terhindar dari lalat; menutup hidung jika bersin; menyikat gigi setelah makan dan sebelum tidur; memotong kuku tangan dan kaki; memilih jajanan yang bersih dan sehat; makan buah, sayur, dan memperbanyak minum air putih setiap hari; serta menggunakan jamban sehat.”

2. Peran Orang Tua sebagai Organizator

Orang tua anak usia 4-5 tahun juga bisa berperan sebagai organizator. Mereka terlibat dalam merencanakan pemberian makan kepada anak, mulai dari penyusunan menu makanan, pemilihan bahan makanan berkualitas, hingga pengolahan bahan makanan dengan tepat.

Dalam penyusunan menu dengan gizi seimbang untuk anak usia 4-5 tahun, orang tua memberikan makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral dalam satu porsi makan.

Menu yang diberikan kepada anak juga harus bervariasi agar anak tidak mudah bosan, sehingga kebutuhan gizi terpenuhi dan terhindar dari stunting.

Makanan yang diberikan juga dalam porsi sedikit namun bervariasi agar anak dapat menghabiskan makanan yang diberikan. Orang tua juga menyediakan makanan selingan di antara waktu makan utama.

Untuk mencegah stunting dan mendukung pertumbuhan anak, penting untuk memastikan setiap kali makan anak mengonsumsi makanan pokok, lauk pauk, sayur, dan buah.

Menu yang diberikan setiap hari juga harus bervariasi agar anak tidak cepat bosan. Selain itu, berikan makanan selingan di antara waktu makan utama.

Contoh menu harian:

  • – Menu Pagi: Anda bisa menyajikan susu, pisang, telur, sayuran, dan nasi goreng.
  • – Selingan pagi: Biskuit.
  • – Siang: Nasi putih, sop dengan bakso, tempe goreng, pepaya, dan air mineral.
  • – Selingan sore: Pisang molen.
  • – Malam: Kentang goreng, tahu krispi, pisang, air mineral, dan susu.

3. Peran Orang tua Terhadap Gizi Anak: Orang Tua sebagai Fasilitator

Sebagai fasilitator, orang tua berperan dalam penyajian makanan kepada anak. Dalam memberikan makanan kepada anak usia 4-5 tahun, orang tua memberikan porsi yang tidak terlalu banyak namun bervariasi agar anak dapat menghabiskan setiap kali makan.

Penting untuk memastikan setiap kali makan anak mengonsumsi sumber karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral.

Frekuensi makan yang diberikan teratur, yaitu tiga kali sehari: pagi, siang, dan malam. Penataan hidangan yang menarik juga dilakukan, misalnya dengan penggunaan kombinasi bentuk—nasi dapat dibentuk menjadi kotak, bola, atau bunga—dan penggunaan peralatan makan yang lucu sehingga anak tergugah untuk makan.

Jika anak tertarik dengan makanan yang diberikan, kebutuhan gizinya mudah terpenuhi, sehingga terhindar dari stunting.

Selain memberikan asupan makanan bergizi dan menerapkan perilaku hidup bersih di rumah, orang tua anak usia 4-5 tahun di TK Pertiwi Kembaran juga rutin datang ke posyandu setiap bulan. Hal ini dilakukan untuk memantau tumbuh kembang anak dan mendeteksi sejak dini jika ada gangguan tumbuh kembang.

Jenis pelayanan yang diselenggarakan di posyandu mencakup penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan dan lingkar kepala anak, evaluasi tumbuh kembang, serta penyuluhan dan konseling tumbuh kembang.