9 Cara Memperbaiki Gizi Anak Stunting

Cara Memperbaiki Gizi Anak Stunting | Stunting merupakan permasalahan nasional yang sangat kompleks karena bersifat permanen. Hal ini berarti bahwa kondisi tersebut tidak dapat dibalikkan, terutama setelah anak mencapai usia dua tahun.

Oleh karena itu, kunci utama dalam penanggulangan stunting pada anak adalah dengan memahami pengetahuan tentang pencegahan stunting.

Dari segi fisik, seorang anak dapat dikategorikan mengalami stunting jika tinggi badan atau panjang tubuhnya lebih rendah dari dua standar deviasi di bawah median Standar Pertumbuhan Anak Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Oleh karena itu, penting untuk waspada ketika pertumbuhan berat badan dan tinggi badan anak tampak melambat atau stagnan, serta anak terlihat lebih kecil (pendek) dibandingkan dengan teman-teman sebayanya.

Perhatikan dengan teliti catatan dalam Kartu Menuju Sehat (KMS). Seorang Bayi atau anak yang sedang mengalami kegagalan proses pertumbuhan akan memiliki ukuran tinggi badan, berat total badan, dan juga ukuran lingkar kepala yang sangat tidak sesuai dengan ukuran yang ada dalam gambar grafik pertumbuhan yang standar.

Berat badan dan tinggi anak yang tidak tumbuh dengan baik akan menurun lebih dari 20 persen di bawah berat badan dan tinggi badan ideal anak-anak pada usia mereka. Pada kurva pertumbuhan, juga terlihat bahwa pertumbuhan anak melambat bahkan mungkin berhenti.

Segera konsultasikan dengan dokter anak untuk mengetahui cara penanganan stunting pada anak tersebut.

Cara Memperbaiki Gizi Anak Stunting

  1. Pencegahan Stunting Sebelum Usia 2 Tahun

Langkah efektif dalam mengatasi stunting pada anak adalah melakukannya sebelum mereka mencapai usia 2 tahun atau dalam periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk menjaga asupan gizinya sejak awal kehamilan dan memperhatikan mikronutrien penting seperti asam folat, kalsium, dan zat besi.

  1. Cara Memperbaiki Gizi Anak Stunting: Memberikan ASI sebagai Solusi

ASI memiliki kandungan gizi makro dan mikro yang sangat berperan dalam optimalisasi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Jika bayi di bawah 6 bulan menunjukkan gejala awal gagal tumbuh, seperti pertumbuhan berat badan yang stagnan, perlu meningkatkan frekuensi pemberian ASI agar dapat memberikan manfaat optimal.

  1. Mengatasi Masalah Menyusui

Posisi menyusui yang tidak benar dapat menjadi penyebab berat badan bayi di bawah normal, meningkatkan risiko stunting. Untuk bisa mengatasi hal ini dengan baik, salah satu solusinya adalah seorang ibu berusaha memperbaiki semua masalah terkait menyusui.

  1. Sertakan Olahan Protein Hewani dalam MPASI

Kesalahan dalam memberikan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) dapat mengganggu pertumbuhan bayi dan pada akhirnya meningkatkan risiko stunting. Sebagai contoh, memberikan MPASI yang hanya terdiri dari pure buah-buahan dan sayuran tanpa tambahan protein hewani.

Padahal, makanan yang mengandung protein hewani seperti daging ayam, daging sapi, telur, dan susu sangat penting bagi pertumbuhan optimal bayi.

  1. Cara Memperbaiki Gizi Anak Stunting: Rutin Melakukan Imunisasi

Langkah berikutnya dalam mengatasi stunting pada anak adalah memastikan bahwa anak mendapatkan seluruh rangkaian imunisasi sesuai dengan jadwal. Tujuan utama dari imunisasi adalah melindungi anak dari berbagai penyakit berbahaya.

Anak yang tidak menjalani imunisasi dapat lebih rentan terhadap penyakit, sehingga kekebalan tubuhnya tidak optimal. Penting diingat bahwa anak yang sering sakit memiliki risiko lebih tinggi terkena stunting karena energinya banyak digunakan untuk pemulihan daripada pertumbuhan.

  1. Pantau Perkembangan Anak secara Rutin

Cara yang sangat penting dalam mengatasi stunting pada anak adalah selalu memantau perkembangan anak melalui kontrol rutin di puskesmas atau posyandu.

Dengan melakukan pemantauan tersebut, setiap permasalahan dalam pertumbuhan anak dapat teridentifikasi sejak dini, sehingga penanganan tidak terlambat, termasuk jika anak mengalami gagal tumbuh atau stunting.

  1. Praktik Hidup Bersih dan Sehat

Langkah yang tak boleh diabaikan dalam mengatasi stunting pada anak adalah menerapkan Praktik Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama sebelum dan setelah makan, serta setelah beraktivitas di kamar mandi.

Menjaga kebersihan diri menjadi penting karena ketidakbersihan dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti diare. Diare yang berulang dapat mengakibatkan anak mengalami kekurangan gizi dan pada akhirnya meningkatkan risiko stunting.

  1. Menggunakan Jamban yang Sehat

Jamban yang tidak memenuhi standar kesehatan dapat mencemari lingkungan, termasuk sumber air minum. Oleh karena itu, aturan jarak antara pembuatan septic tank dan sumur air setidaknya harus minimal 10 meter dari sumber air minum. Sanitasi yang buruk dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti cacingan.

Anak yang mengidap cacingan umumnya mengalami masalah gizi karena cacing akan mengambil nutrisi dari makanan yang dikonsumsi anak. Kondisi gizi buruk ini pada akhirnya dapat meningkatkan risiko stunting.

  1. Penanganan Masalah Kesehatan Anak

Stunting dapat terkait dengan penyakit yang dialami anak, misalnya, ketidakmampuan bayi menyerap nutrisi dari makanan karena mengalami gangguan pencernaan. Dalam kasus ini, cara mengatasi stunting pada anak adalah dengan berkonsultasi dengan dokter.

Untuk gangguan pencernaan yang parah, dokter biasanya akan menyarankan penanganan menggunakan tube feeding, di mana cairan nutrisi dimasukkan melalui selang hidung ke dalam perut.