Gizi Untuk Anak Berkebutuhan Khusus

Gizi Untuk Anak Berkebutuhan Khusus | Ketika kita berbicara tentang kebutuhan makanan untuk anak-anak selama pandemi, penting untuk memastikan bahwa makanan yang diberikan memenuhi standar gizi yang beragam, seimbang, dan bergizi.

Bahkan dalam situasi normal, anak-anak dengan autisme memerlukan perhatian khusus terkait pola makan mereka, dan hal ini menjadi lebih penting lagi di tengah pandemi saat ini.

Nutrisi yang diperlukan tidak hanya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak, tetapi juga untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh mereka agar tetap sehat dan terhindar dari penyakit.

Anak-anak dengan kebutuhan khusus seperti autisme memiliki kebutuhan yang berbeda dari anak-anak pada umumnya. Menghadapi tantangan ini, diperlukan trik dan tips khusus untuk memenuhi kebutuhan gizi mereka.

Anak-anak ini umumnya memiliki sistem pencernaan dan kekebalan tubuh yang lebih sensitif, yang perlu diperhatikan dalam pemilihan makanan mereka. Selain itu, tingkat alergi pada anak-anak dengan autisme cenderung lebih tinggi daripada anak-anak pada umumnya.

Gizi Untuk Anak Berkebutuhan Khusus

  1. Gizi Untuk Anak Berkebutuhan Khusus: Mengapa pola makan anak autis berbeda?

Ada banyak faktor yang menjelaskan mengapa pentingnya diet sehat bagi anak autis. Selain memiliki kecenderungan yang lebih tinggi terhadap alergi dan masalah pencernaan, anak-anak dengan autisme juga memiliki perbedaan dalam sistem kekebalan tubuh mereka.

Ini mengapa diet sehat GFCF (bebas gluten dan kasein) sering kali disarankan sebagai bagian dari terapi nutrisi. Selain membantu memperbaiki pencernaan, diet ini juga terbukti dapat mengurangi gejala autis serta perilaku agresif pada anak-anak secara umum.

Selain menjalankan diet GFCF, anak-anak dengan kebutuhan khusus memerlukan asupan nutrisi tertentu yang mendukung kekebalan tubuh mereka dalam melawan infeksi.

  1. Protein

Protein merupakan makronutrien yang memiliki peran penting dalam pembentukan otot dan jaringan tubuh, serta memperbaiki jaringan yang rusak. Selain itu, protein juga membantu menjaga sistem kekebalan tubuh dan menjadi sumber energi. Bagi anak-anak autis, penting untuk memilih sumber protein yang bebas dari kasein.

  1. Vitamin A

Vitamin A berperan dalam pembuatan antibodi yang membantu melawan patogen penyebab infeksi.

  1. Vitamin B

Vitamin B, terutama B6, B9, dan B12, berkontribusi pada respons pertama tubuh terhadap infeksi patogen.

  1. Vitamin C dan E

Vitamin C dan E bertugas melindungi sel tubuh dari stres oksidatif yang terjadi saat tubuh melawan infeksi, mencegah radikal bebas menembus sel dan menyebabkan peradangan.

  1. Vitamin D

Vitamin D diperlukan oleh beberapa sel kekebalan tubuh untuk membantu memerangi patogen penyebab infeksi dan meningkatkan kesehatan sistem pernapasan. Mineral seperti besi, seng, dan selenium berperan penting dalam pertumbuhan sel kekebalan tubuh dan berfungsi sebagai antioksidan.

  1. Asam lemak Omega-3

Asam lemak Omega-3 membantu meningkatkan kecerdasan dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Omega-3 juga memiliki efek positif terhadap mood dan kesehatan mental anak, yang menjadi penting mengingat potensi timbulnya kecemasan pada anak selama pandemi COVID-19.

  1. Pola Makan Anak Berkebutuhan Khusus

Pada anak autis, adanya kondisi cacat enzimatis dapat menyebabkan kehilangan lemak esensial dan kerusakan membran sel otak lebih cepat dari biasanya.

Pengelolaan pola makan bagi anak dengan kebutuhan khusus memiliki beberapa aspek penting:

  1. Menjadwalkan pola makan secara teratur adalah kunci

Usahakan untuk memberikan waktu makan yang terjadwal dengan baik. Selain tiga kali makan utama, tambahkan dua kali makan ringan di antara waktu makan utama dengan porsi yang kecil agar anak tidak merasa terlalu kenyang. Tetap terapkan aturan diet yang dianjurkan bagi anak autis, termasuk menghindari gluten dan kasein.

  1. Mencampurkan bahan makanan dari berbagai sumber zat gizi sangatlah penting

Berikut adalah beberapa contoh:

– Sumber Karbohidrat bebas gluten seperti beras, kentang, singkong, ubi, talas, jagung, tepung beras, ketan, dan sagu, serta olahannya seperti bihun dan soun.

– Sumber Protein tanpa kasein seperti ayam, daging, ikan segar, telur, udang, kerang, tahu, tempe, serta kacang-kacangan seperti kedelai, hijau, mete, tanah, dan kapri.

– Makanan sumber Vitamin A seperti kuning telur, serta sayuran hijau dan kuning.

– Sumber Vitamin B dapat ditemukan pada kacang-kacangan, sayuran, buah, ikan, ayam, telur, dan daging.

– Buah dan sayur sebagai sumber utama Vitamin C.

– Vitamin D terdapat pada sinar matahari, telur, dan ikan.

– Vitamin E dapat ditemukan pada sayuran hijau dan kacang-kacangan.

– Mineral seperti besi, seng, dan selenium terdapat dalam daging, ayam, ikan, kacang-kacangan, dan makanan laut.

– Sumber asam lemak Omega-3, seperti salmon, sarden, tuna, tiram, kerang, ikan kod, tenggiri, serta kacang-kacangan seperti almond, kenari, edamame, chia seed, dan pumpkin seed.

– Pastikan anak cukup mengonsumsi serat dari sayur-sayuran dan buah-buahan.

  1. Hindari Makanan Cepat Saji

Hindari makanan yang mengandung tambahan zat seperti pewarna, perasa, pengawet, dan penyedap, serta junk food seperti sosis, kornet, sarden, buah kaleng, makanan dan minuman kemasan, permen, cokelat, dan es krim.

  1. Hindari Sumber Alergi

Jika anak memiliki alergi terhadap makanan tertentu, hindari makanan tersebut sepenuhnya.

  1. Baca Komposisi Makanan Sebelum Beli

Biasakan membaca label makanan dengan cermat untuk mengetahui komposisi makanan secara lengkap.