Status Gizi Anak Diatas 5 tahun, Ketahui Agar Terpenuhi

Detailsguru.com | Status Gizi Anak Diatas 5 tahun | Status gizi anak merupakan indikator penting untuk menilai apakah kebutuhan gizi harian terpenuhi dan sejauh mana tubuh memanfaatkannya. Apabila nutrisi yang dibutuhkan anak tercukupi dan dimanfaatkan dengan baik, perkembangannya akan optimal.

Namun, jika sebaliknya, status gizi anak dapat menjadi masalah yang berpotensi memengaruhi perkembangannya hingga dewasa. Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai cara menghitung status gizi anak.

Status Gizi Anak Diatas 5 tahun

Pertumbuhan pada masa anak-anak dan dewasa memiliki perbedaan yang signifikan. Karena tubuh anak masih dalam fase perkembangan yang dinamis, metode penilaian status gizi anak juga berbeda dengan orang dewasa.

Pada rentang usia 0-18 tahun, termasuk masa perkembangan anak usia 6-9 tahun, tubuh terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat.

Sebaliknya, setelah mencapai usia dewasa, pertumbuhan tubuh cenderung melambat secara bertahap. Masa anak-anak adalah periode kritis di mana pertumbuhan tubuh terjadi dengan cepat.

Berat badan, tinggi badan, dan dimensi tubuh lainnya pada anak usia 6-9 tahun terus berubah. Perkembangan kognitif, sosial, emosional, dan terutama fisik anak dipengaruhi oleh status gizi mereka.

Tujuannya adalah untuk mempersiapkan tubuh anak memasuki fase dewasa di mana kematangan fisik diharapkan telah tercapai.

Namun, penggunaan IMT dalam mengukur status gizi anak dianggap kurang akurat. Ini dikarenakan berat badan dan tinggi badan anak cenderung berfluktuasi dengan cepat karena masa pertumbuhan mereka.

Menurut Bahan Ajar Gizi: Penilaian Status Gizi, terdapat beberapa indikator lain yang dapat digunakan untuk menilai status gizi anak.

1. Status Gizi Anak Diatas 5 tahun: Faktor Jenis Kelamin

Penilaian status gizi anak harus memperhatikan perbedaan antara anak laki-laki dan perempuan.

Hal ini karena perkembangan keduanya berbeda, dengan anak perempuan cenderung tumbuh lebih cepat daripada anak laki-laki.

Karena itu, saat menghitung status gizi anak, sangat penting untuk mempertimbangkan jenis kelaminnya, karena pola pertumbuhan anak laki-laki dan perempuan berbeda.

2. Faktor Usia

Usia menjadi faktor krusial dalam menilai apakah status gizi anak, termasuk anak sekolah, sudah mencukupi atau belum.

Melalui faktor ini, Anda dapat memperoleh pemahaman apakah pertumbuhan anak Anda normal jika dibandingkan dengan anak-anak seusianya.

Namun, perlu diingat bahwa setiap anak akan mengalami pertumbuhan yang berbeda meskipun memiliki usia yang sama.

3. Faktor Berat Badan

Berat badan merupakan salah satu indikator utama dalam menilai status gizi anak. Dalam penilaian ini, berat badan memberikan gambaran tentang jumlah zat gizi makro dan mikro dalam tubuh.

Berbeda dengan tinggi badan yang perubahannya membutuhkan waktu yang lebih lama, berat badan anak dapat berubah dengan cepat. Perubahan berat badan dapat menjadi petunjuk perubahan dalam status gizi anak.

Oleh karena itu, berat badan sering digunakan sebagai gambaran mengenai status gizi saat ini atau sebagai indikator pertumbuhan jaringan tubuh.

4. Faktor Tinggi Badan

Berbeda dengan berat badan yang dapat berubah dengan cepat, tinggi badan cenderung memiliki perubahan yang lebih lambat dan teratur.

Tinggi badan dipengaruhi oleh berbagai faktor dari masa lampau, bukan hanya faktor saat ini saja.

Misalnya, jika anak makan berlebihan dalam beberapa hari, berat badannya mungkin akan bertambah beberapa ratus gram atau satu kilogram. Pertumbuhan tinggi badan sangat dipengaruhi oleh kualitas nutrisi yang diterima sejak dini, bahkan sejak lahir, termasuk apakah bayi diberi ASI eksklusif atau tidak, serta kualitas makanan pendamping yang diberikan.

Karena itu, tinggi badan sering digunakan sebagai indikator masalah gizi kronis pada anak, yang merupakan masalah nutrisi yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama.

Dulu, untuk anak usia 0-2 tahun, panjang badan diukur menggunakan papan kayu (length board), sementara anak usia lebih dari 2 tahun diukur tinggi badannya menggunakan alat yang disebut mikrotoise yang diletakkan di dinding.

5. Lingkar Kepala

Meskipun tidak memberikan gambaran langsung tentang status gizi, pengukuran lingkar kepala bayi sebaiknya dilakukan setiap bulan hingga usia 2 tahun.

Hal ini karena lingkar kepala dapat memberikan informasi tentang ukuran dan perkembangan otak anak pada saat itu.

Pengukuran status gizi anak usia di atas 5 tahun dapat menggunakan aturan CDC 2000 (persentil).

Persentil digunakan untuk menentukan nilai IMT anak sebagai gambaran kondisinya.

Pada masa ini, penggunaan indeks massa tubuh (IMT) penting karena anak-anak pada usia tersebut mengalami pertumbuhan tinggi dan berat badan yang berbeda-beda meskipun mereka sebaya.

Oleh karena itu, perbandingan tinggi dan berat badan anak akan dinilai berdasarkan usianya.

Kategori penilaian IMT anak di atas usia 5 tahun adalah sebagai berikut:

  • – Gizi kurang (thinness): -3 SD sampai <-2 SD
  • – Gizi baik (normal): -2 SD sampai +1 SD
  • – Gizi lebih (overweight): +1 SD sampai +2 SD
  • – Obesitas: > +2 SD

Meskipun pengukuran status gizi anak dengan metode GPA tidak sesederhana menggunakan indeks massa tubuh (IMT) seperti pada orang dewasa, Anda dapat memperoleh informasi yang lebih mudah dan akurat dengan rutin melakukan pengukuran di dokter, bidan, atau posyandu.