DetailsGuru.com – Indonesia merupakan salah satu negara dengan masalah gizi yang beragam dan sampai saat ini belum teratasi dengan baik. Sejumlah penelitian turut menyebutkan bahwa masalah gizi di Indonesia cenderung meningkat, tidak seperti beberapa negara ASEAN lain seperti Malaysia atau Thailand. Gizi buruk menjadi salah satu masalah kesehatan yang cukup banyak menimpa rakyat Indonesia, terutama di wilayah bagian timur. Selain itu, masalah gizi di Indonesia umumnya meliputi anak yang terlalu kurus, kelebihan berat badan, bertubuh pendek, dan anemia. Baca Juga: Menyimpan Banyak Nutrisi, Inilah Sederet Manfaat Telur Bebek untuk Kesehatan Selain itu, inilah 5 masalah gizi yang rentan terjadi pada anak di Indonesia, antara lain: 1. Obesitas Masalah gizi yang rentan terjadi pada anak pertama adalah obesitas. Masalah gizi di Indonesia lainnya berdasarkan Kemenkes adalah obesitas. Anak-anak di Indonesia biasanya kurang mendapat asupan serat sayur dan buah, sering mengonsumsi makanan berpenyedap, dan kurang melakukan aktivitas fisik. Obesitas juga merupakan malnutrisi. Berbagai kebiasaan tersebut dapat membuat pola makan anak tidak sesuai dengan gizi seimbang, sehingga meningkatkan risiko kegemukan. Bahkan menurut Riskesdas 2013, sekitar 8 dari 100 anak di Indonesia mengalami obesitas. 2. Wasting (kurus) Masalah gizi yang rentan terjadi pada anak kedua adalah wasting atau kurus. Anak-anak cenderung memiliki tubuh yang kurus, apalagi bila dibesarkan dalam keluarga berpenghasilan rendah atau miskin. Kurusnya tubuh anak (wasting) umumnya disebabkan oleh kurangnya asupan zat gizi. Dilansir dari Kementrian Kesehatan, pada tahun 2018, prevalensi wasting atau anak balita kurus di Indonesia adalah sebesar 10,19 persen. 3. Stunting (bertubuh pendek) Masalah gizi yang rentan terjadi pada anak ketiga adalah stunting atau bertubuh pendek. Kebanyakan anak di Indonesia memiliki tinggi badan yang pendek. Rata-rata tinggi anak Indonesia, lebih pendek daripada standar WHO. Mayoritas anak laki-laki lebih pendek 12,5 cm. Sementara itu, rata-rata anak perempuan lebih pendek 9,8 cm. Tubuh pendek (stunting) pada masa kanak-kanak dapat diakibatkan oleh kekurangan gizi kronis atau kegagalan pertumbuhan. kognitif, hingga gangguan sistem metabolisme. Baca Juga: Kenali Sederet Manfaat Minyak Ikan untuk Kesehatan Anak 4. Anemia Masalah gizi yang rentan terjadi pada anak yang selanjutnya adalah anemia. Anemia pada anak sebagian besar diakibatkan oleh kekurangan zat besi. Banyak anak Indonesia yang mengalami anemia atau kekurangan darah. Anemia dapat berdampak buruk terhadap penurunan imunitas, konsentrasi, prestasi belajar, dan produktivitas. Akan tetapi, permasalahan gizi di Indonesia ini dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan tinggi zat besi, asam folat, vitamin A, vitamin C, dan zinc. 5. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) Masalah gizi yang rentan terjadi pada anak yang terakhir adalah Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI). Kekurangan iodium dapat menyebabkan kerusakan otak pada anak-anak. Hal tersebut mengakibatkan gangguan perkembangan kognitif dan motorik yang memengaruhi kinerja anak di sekolah. Selain itu, kekurangan iodium pada anak juga dapat memicu hipotiroidisme (rendahnya hormon tiroid) dan penyakit gondok. Pastikan anak juga mengonsumsi makanan bergizi seimbang di rumah. Anda dapat menerapkan aturan isi piringku yang terdiri dari makanan pokok, lauk-pauk, sayuran, dan buah-buahan. Selain itu, ajak anak berolahraga agar tubuhnya senantiasa bugar dan sehat. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News