Cara Mengatasi Anak Yang Kurang Gizi | Kekurangan gizi pada anak disebabkan oleh beragam faktor, mulai dari kekurangan zat gizi makro hingga mikro. Padahal, kekurangan gizi pada anak dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangannya.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memastikan bahwa asupan nutrisi anak tercukupi dengan baik.
Secara umum, kekurangan gizi merupakan akibat dari tidak terpenuhinya kebutuhan gizi dan nutrisi penting pada anak yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Bahkan, kondisi ini dapat dimulai sejak anak masih dalam kandungan.
Daftar Isi
Cara Mengatasi Anak Yang Kurang Gizi
1. Penyebab Anak Kurang Gizi
Umumnya, kekurangan gizi pada anak disebabkan oleh tidak terpenuhinya kebutuhan gizi harian. Namun, kondisi tersebut juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
- – Ketidaktahuan Orang Tua Tentang Gizi: Penting bagi orang tua untuk memahami jenis dan jumlah nutrisi yang dibutuhkan anak. Jika asupan nutrisi tidak mencukupi kebutuhan harian anak, maka anak bisa mengalami kekurangan gizi.
- – Tingkat Sosial Ekonomi Rendah: Keadaan sosial ekonomi yang rendah dapat menyebabkan anak mengalami kekurangan gizi, terutama jika kebutuhan gizi tidak terpenuhi dalam jangka waktu yang lama.
- – Kondisi Lingkungan yang Buruk: Lingkungan yang tidak bersih dapat menyebabkan anak rentan terkena berbagai penyakit, yang pada akhirnya dapat menghambat penyerapan gizi meskipun asupan makanannya sudah mencukupi.
- – Kurangnya Aktivitas Fisik: Anak-anak disarankan untuk beraktivitas fisik setiap hari agar pencernaan mereka berfungsi dengan baik.
- – Kondisi Medis Tertentu: Beberapa kondisi kesehatan tertentu seperti TBC, penyakit jantung bawaan, diare, dan lain-lain dapat menyebabkan kekurangan gizi akut pada anak.
2. Ciri Anak Kurang Gizi
Secara mendasar, status gizi anak dapat dinilai berdasarkan usia, berat badan, dan tinggi badan. Pengukuran ini kemudian direkam dalam grafik pertumbuhan anak untuk memantau kesehatan dan kecukupan gizinya.
Jika kurva pertumbuhan anak berada dalam rentang normal, itu menandakan bahwa anak memiliki gizi yang memadai. Namun, kekurangan gizi pada anak juga dapat dikenali melalui gejala-gejala berikut:
- – Nafsu makan yang rendah.
- – Penurunan lemak dan massa otot tubuh.
- – Kesulitan berkonsentrasi.
- – Mudah lelah.
- – Masalah pencernaan.
- – Perut membuncit.
- – Perubahan suasana hati yang cepat.
- – Pertumbuhan intelektual dan perilaku yang lambat.
- – Kulit kering dan bersisik.
- – Waktu pemulihan yang lebih lama dari infeksi, luka, dan penyakit lainnya.
3. Cara Mengatasi Anak Yang Kurang Gizi
Untuk mengatasi kekurangan gizi, diperlukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter anak atau ahli gizi guna memberikan penanganan yang sesuai. Penanganan kekurangan gizi pada anak akan disesuaikan dengan tingkat keparahan dan kondisi individu masing-masing.
Umumnya, beberapa langkah perawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kekurangan gizi pada anak antara lain:
- Meningkatkan Asupan Nutrisi
Untuk anak yang sudah mengonsumsi makanan pendamping ASI (MPASI) atau berusia di atas 6 bulan, disarankan untuk meningkatkan asupan:
- – Protein
- – Karbohidrat
- – Energi
- – Vitamin
- – Cairan
- – Mineral
- Asupan nutrisi tersebut membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh agar anak tidak rentan terhadap infeksi serta membantu peningkatan berat badan.
- Mengubah Kebiasaan Makan Anak
Untuk memperbaiki nafsu makan dan memastikan asupan gizi yang cukup bagi anak, langkah pertama yang bisa dilakukan adalah mengubah pola makan mereka.
Sebagai contoh, penting untuk memastikan bahwa anak fokus saat makan, tanpa terganggu oleh perangkat seluler atau televisi. Selain itu, porsi makanan yang disajikan sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan anak dan tidak berlebihan layaknya untuk orang dewasa.
Hindari memberi makan anak saat waktu tidur mereka mendekat dan pastikan bahwa setiap harinya memiliki jadwal makan yang konsisten. Selain itu, sebaiknya mengurangi konsumsi cemilan di luar waktu makan utama.
- Penggunaan Suplemen
Memberikan vitamin kepada anak yang kekurangan gizi bermanfaat untuk merangsang nafsu makannya. Selain itu, suplemen juga mengandung vitamin dan mineral yang penting untuk memberikan tambahan nutrisi yang diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembangan si kecil.
Pengertian Gizi Buruk, yang sering kali disebut sebagai malnutrisi, merupakan kondisi serius di mana asupan makanan seseorang tidak memenuhi kebutuhan nutrisi yang seharusnya. Tentu saja, ini merupakan masalah serius yang memerlukan penanganan.
Setidaknya, dapat menyebabkan gangguan kesehatan serius seperti stunting, diabetes, penyakit jantung, dan masalah kesehatan mata. Menurut data Riset Kesehatan Dasar 2018, jumlah balita yang menderita gizi buruk di Indonesia mencapai 3,9%, sedangkan balita yang mengalami gizi kurang setidaknya 13,8% di seluruh Indonesia.
Gizi buruk terjadi ketika berat badan anak terlalu rendah dibandingkan dengan tinggi badannya. Oleh karena itu, permasalahan gizi buruk ini tidak boleh diabaikan. Dari pengertian gizi buruk tersebut, jelas bahwa antisipasi dini dan penanganan yang optimal diperlukan.