Gizi Anak Usia Dini, Meningkatkan Kecerdasan Melalui Gizi Terbaik

Gizi Anak Usia Dini | Ayah, Bunda, dan Teman-teman di PAUD, asupan gizi tidak hanya memengaruhi pertumbuhan tinggi, berat badan, dan proporsi tubuh seseorang, tetapi juga berdampak pada berbagai aspek kesehatan lainnya.

Gizi merupakan bahan pembentuk tubuh manusia yang penting untuk memelihara dan memperbaiki jaringan-jaringan agar fungsi tubuh dapat berjalan dengan optimal.

Gizi seimbang merujuk pada pola makan harian yang mencakup beragam zat gizi dengan jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip-prinsip gizi seimbang. Penting untuk diingat bahwa makanan bergizi dan bervariasi tidak selalu mahal.

Gizi Anak Usia Dini

  1. Gizi Anak Usia Dini: Kebutuhan Karbohidrat

Jenis Karbohidrat ada dua, yaitu jenis karbohidrat sederhana dan jenis karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana, seperti gula, sirup, dan minuman bersoda, mudah dicerna dan diserap oleh tubuh. Sebaliknya, karbohidrat kompleks, yang terdapat dalam buah-buahan, sayur, kacang-kacangan, dan biji-bijian, memerlukan waktu lebih lama untuk dicerna.

Mengingat adanya beragam sumber makanan yang mengandung karbohidrat, tidak ada salahnya untuk mencoba opsi karbohidrat yang lebih sehat. Berikut adalah beberapa makanan yang dapat dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat sehari-hari.

1) Kentang

Kentang merupakan umbi-umbian yang kaya akan pati. Selain mengandung karbohidrat, tanaman ini juga menyediakan zat besi, vitamin C, vitamin B6, dan mineral.

2) Nasi Merah atau Nasi Cokelat

Meskipun nasi putih termasuk sumber karbohidrat yang umum dikonsumsi, nasi merah atau nasi cokelat bisa menjadi alternatif yang lebih sehat. Nasi putih memiliki indeks glikemik tinggi, sehingga penyerapan gula ke dalam darah terjadi dengan cepat, dan kadar gula darah dapat menjadi berlebihan.

3) Gandum

Gandum adalah tanaman serealia yang mengandung pati. Tidak hanya itu, tanaman ini juga memiliki kandungan serat yang lebih tinggi dibandingkan dengan nasi putih.

4) Buah-Buahan

Buah-buahan tidak hanya kaya akan vitamin dan mineral, tetapi juga mengandung karbohidrat. Gula sederhana yang terdapat dalam buah mudah dicerna dan digunakan oleh tubuh sebagai sumber energi.

5) Ubi Jalar

Ubi jalar termasuk dalam golongan umbi-umbian yang memiliki rasa lezat. Selain itu, tanaman ini mengandung karbohidrat dalam bentuk pati, gula, dan serat. Tidak hanya itu, ubi jalar juga kaya akan vitamin A, vitamin C, dan potasium.

  1. Kebutuhan Lemak

Lemak memiliki peran penting sebagai sumber energi tubuh. Sumber lemak dapat berasal dari minyak goreng, daging, margarin, dan sejenisnya. Berikut adalah beberapa contoh makanan berlemak yang bermanfaat untuk kesehatan:

1) Alpukat

Alpukat merupakan salah satu buah yang memiliki kandungan lemak tinggi. Namun, lemak yang terdapat dalam buah berwarna hijau ini memberikan manfaat positif bagi tubuh.

2) Telur

Beberapa orang sering mengonsumsi telur secara selektif, terutama dengan menghindari bagian kuning yang dianggap tinggi lemak. Meskipun demikian, telur tetap menjadi sumber lemak yang dapat memberikan manfaat bagi tubuh.

3) Ikan

Jenis-jenis ikan dikenal sebagai makanan yang mengandung lemak sehat. Selain mendukung kesehatan, konsumsi ikan secara teratur juga dikaitkan dengan peningkatan fungsi kognitif dan kecerdasan.

4) Keju

Keju sering dikritik ketika seseorang mengalami peningkatan berat badan setelah mengonsumsinya. Meskipun dianggap sebagai makanan tinggi lemak, sebagian besar lemak yang terkandung dalam keju termasuk dalam kategori lemak baik.

5) Kacang

Kacang-kacangan kaya akan lemak, magnesium, serat, protein nabati, dan lemak yang dibutuhkan oleh tubuh. Kacang menjadi pilihan camilan yang sehat dan bermanfaat untuk dikonsumsi.

6) Coklat Hitam

Selain kacang, coklat hitam juga merupakan alternatif camilan yang sehat. Tidak hanya lezat, coklat hitam mengandung lemak tinggi yang bermanfaat bagi kesehatan.

  1. Kebutuhan Protein

Protein tidak hanya berperan dalam pertumbuhan anak, tetapi juga berfungsi sebagai cadangan energi saat asupan energi terbatas. Protein hewani, seperti daging merah, ikan, telur, susu, dan keju, berasal dari hewan atau produk olahan hewani. Sementara itu, protein nabati, seperti tahu, tempe, dan kacang kedelai, berasal dari tanaman atau produk olahan nabati.

  1. Kebutuhan Vitamin dan Mineral

Anak pada usia dini juga memerlukan sejumlah vitamin dan mineral dengan jumlah yang cukup, Hal ini karena keduanya berperan sangat penting untuk proses pertumbuhan.

Vitamin mengatur metabolisme tubuh dan kekurangannya dapat menyebabkan kekurangan energi serta meningkatkan risiko penyakit.

Mineral, meskipun dibutuhkan dalam jumlah sedikit, memiliki peran penting dalam berbagai proses metabolisme tubuh. Kekurangan mineral dapat menyebabkan gejala seperti sering pusing dan mudah lelah pada anak.

Apa yang Terjadi Jika Anak Tidak Mendapatkan Gizi Seimbang?

Stunting (Gagal Tumbuh) dapat terjadi akibat kekurangan gizi kronis pada anak usia balita, terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan.

Kurus, adalah kondisi yang berkaitan erat dengan kekurangan gizi akut pada waktu tertentu, inilah yang menyebabkan tubuh anak menggunakan semua cadangan energi yang sebelumnya tersimpan.

Kekurangan gizi ditandai dengan pertumbuhan tubuh yang lambat, daya tahan tubuh yang rendah, tingkat kecerdasan yang kurang, dan produktivitas yang rendah. Obesitas juga dapat muncul akibat ketidakseimbangan gizi, karena anak cenderung makan berlebihan dari yang dibutuhkan, yang berujung pada penimbunan lemak.