Cara Menghitung Kebutuhan Gizi Anak | Untuk menjaga kesehatan tubuh, penting untuk mengonsumsi makanan bergizi secara seimbang.
Namun, selain itu, penting juga untuk mengetahui jumlah kebutuhan gizi yang sesuai untuk Anda, dan salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan menghitung Angka Kecukupan Gizi (AKG).
AKG merupakan nilai yang menunjukkan kebutuhan gizi rata-rata di suatu wilayah, dan di Indonesia, aturan ini dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan. Kebutuhan gizi yang perlu dipenuhi meliputi energi, protein, lemak, karbohidrat, serat, vitamin, mineral, dan air.
Karena setiap individu memiliki berat badan, tinggi badan, dan tingkat aktivitas fisik yang berbeda, maka untuk mengetahui kebutuhan gizinya secara spesifik, perlu dilakukan perhitungan yang sesuai.
Daftar Isi
- 1 Cara Menghitung Kebutuhan Gizi Anak
- 2 Tips untuk memenuhi kebutuhan gizi anak yang sehat
- 2.1 1. Cara Menghitung Kebutuhan Gizi Anak: Variasikan makanan yang dikonsumsi
- 2.2 2. Pilih makanan alami daripada yang sudah diproses
- 2.3 3. Jaga keseimbangan antara asupan kalori dan aktivitas fisik
- 2.4 4. Tambahkan lebih banyak sayur dan buah-buahan ke dalam pola makan
- 2.5 5. Perhatikan konsumsi protein dari berbagai sumber
- 2.6 6. Pastikan untuk minum minimal 2,5 liter air setiap hari
- 2.7 7. Batasi konsumsi makanan tinggi garam atau lemak trans, seperti junk food
Cara Menghitung Kebutuhan Gizi Anak
Menurut Kementerian Kesehatan, nilai Angka Kecukupan Gizi (AKG) untuk masyarakat Indonesia adalah 2100 kalori per hari. Informasi lebih lanjut dapat ditemukan dalam tabel kecukupan gizi yang disediakan oleh Kementerian Kesehatan pada lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2019.
Untuk menghitung kebutuhan gizi seseorang, Anda dapat menggunakan rumus Harris Benedict, yang biasanya digunakan oleh ahli gizi:
- Laki-laki = 66 + (13,7 × berat badan) + (5 × tinggi badan) – (6,8 × usia)
- Wanita = 655 + (9,6 × berat badan) + (1,8 × tinggi badan) – (4,7 × usia).
Berat badan dicatat dalam kilogram (kg) dan tinggi badan dalam sentimeter (cm). Setelah mendapatkan hasilnya, perkalian dilakukan sesuai dengan tingkat aktivitas Anda:
- – Sangat jarang berolahraga: dikalikan dengan 1,2
- – Jarang berolahraga (1-3 kali per minggu): dikalikan dengan 1,375
- – Cukup berolahraga (3-5 kali per minggu): dikalikan dengan 1,55
- – Sering berolahraga (6-7 kali per minggu): dikalikan dengan 1,725
- – Sangat sering berolahraga (sekitar 2 kali dalam sehari): dikalikan dengan 1,9.
- Sebagai contoh, jika Anda seorang pria berusia 30 tahun dengan berat badan 70 kg dan tinggi badan 175 cm, maka kebutuhan kalori harian Anda adalah 1696 kkal. Jika tingkat aktivitas olahraga Anda termasuk cukup, maka total kebutuhan kalori Anda adalah 2623 kkal.
Dengan kebutuhan 2623 kalori per hari, gizi yang perlu dipenuhi adalah sebagai berikut:
- – Protein: 15% x 2623 = 394 kalori, dibagi 4 untuk mengonversi menjadi gram = 98 gram.
- – Karbohidrat: 60% x 2623 = 1573 kalori, dibagi 4 untuk mengonversi menjadi gram = 394 gram.
- – Lemak: 15% x 2623 = 394 kalori, dibagi 9 untuk mengonversi menjadi gram = 44 gram.
Dengan demikian, kebutuhan gizi Anda dalam sehari adalah 98 gram protein, 394 gram karbohidrat, dan 44 gram lemak.
1. Cara Menghitung Kebutuhan Gizi Anak: Variasikan makanan yang dikonsumsi
Variasi makanan merupakan kombinasi hidangan yang terdiri dari beragam jenis masakan, disajikan dengan perpaduan warna, bentuk, dan rasa dan kandungan gizi yang beragam.
Kriteria untuk makanan yang sehat dan bergizi adalah makanan yang memiliki keseimbangan nutrisi dan mengandung nutrisi esensial bagi tubuh, seperti vitamin, mineral, karbohidrat, protein, lemak, kalsium, serat, dan air.
2. Pilih makanan alami daripada yang sudah diproses
Makanan alami merujuk pada bahan makanan yang diperoleh dari alam dan dikonsumsi langsung tanpa proses pengolahan yang signifikan. Biasanya, makanan alami terdiri dari buah-buahan dan sayuran.
3. Jaga keseimbangan antara asupan kalori dan aktivitas fisik
Kalori adalah unit energi yang diperoleh dari makanan dan minuman. Penting bagi setiap individu untuk mencukupi kebutuhan kalori harian guna mendapatkan energi yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas sepanjang hari.
Perlu diingat bahwa kebutuhan kalori setiap orang bervariasi tergantung pada usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan masing-masing. Oleh karena itu penting menjaga antara asupan kalori dengan penggunaannya pada aktivitas fisik.
4. Tambahkan lebih banyak sayur dan buah-buahan ke dalam pola makan
Sayuran adalah sumber nutrisi penting, termasuk potasium, asam folat, serat makanan, vitamin A, vitamin E, dan vitamin C. Setiap jenis sayuran memiliki komposisi gizi yang berbeda-beda.
Buah-buahan menyediakan berbagai vitamin (seperti A, B, B1, B6, C), mineral, dan serat pangan. Beberapa nutrisi dalam buah-buahan berfungsi sebagai antioksidan.
5. Perhatikan konsumsi protein dari berbagai sumber
Protein memiliki peran krusial dalam pembentukan berbagai sel tubuh, termasuk tulang, otot, paru-paru, rambut, dan kulit. Selain itu, protein juga berfungsi untuk merawat dan memperbaiki jaringan tubuh yang mengalami kerusakan.
6. Pastikan untuk minum minimal 2,5 liter air setiap hari
Air mineral mengandung berbagai macam mineral seperti magnesium, kalsium, natrium, dan selenium. Kandungan ini memberikan berbagai manfaat yang positif bagi tubuh.
7. Batasi konsumsi makanan tinggi garam atau lemak trans, seperti junk food
Mengonsumsi garam secara berlebihan dapat meningkatkan risiko hipertensi. Hal ini disebabkan oleh kandungan natrium dalam garam yang dapat menyebabkan peningkatan volume darah dengan menarik cairan ke dalam pembuluh darah, sehingga tekanan darah meningkat.
Ada dua jenis lemak trans yang dikenal, yaitu lemak trans alami dan lemak trans buatan. Lemak trans alami terbentuk oleh bakteri dalam sistem pencernaan hewan seperti sapi, domba, atau kambing.